Jumat, 31 Oktober 2008

GAGAL

Apa sih gagal itu?? Gagal adalah keadaan dimana sesorang tidak berhasil melakukan sesuatu. Siapa saja yang bisa melakukan kegagalan?? Kita semua, all the people in the world.. Kok bisa?? Ya, karena kegagalan selalu mengikuti setiap langkah kita.. Saya, anda, dia, bahkan orang yang sukses saat ini pernah merasakan sebuah kegagalan.

Seorang tokoh motivator yang sangat saya kagumi belakangan ini gara-gara menonton acaranya disalah satu stasiun swasta, membangkitkan semangat saya untuk menulis tulisan ini. Bapak yang memasang tarif mahal kepada peserta seminarnya ini mengatakan bahwa :

Gagal melakukan hal-hal besar itu tetap lebih terhormat daripada berhasil melakukan hal-hal kecil. Orang-orang yang gagal melakukan hal-hal yang besar sudah pasti berhasil melakukan hal-hal kecil. Orang-orang yang mengambil tantangan-tantangan besar dalam hidupnya selalu mempunyai dua kesempatan. Yang baik sekali untuk betul-betul berhasil atau kedua gagal dengan sangat terhormat.

Janganlah kita menjadi pribadi yang gagal pada urusan-urusan yang kecil lalu mengeluh bahwa hidup ini tidak fair. Ambillah tantangan yang lebih besar, gigitlah lebih besar darI kemampuan mengunyah. Sehingga gagal pun kita tetap dihormati.

Karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda..

www.MarioTeguh.asia


PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP IKLIM KERJA DAN SEMANGAT KARYAWAN

Kepemimpinan adalah sebuah proses mempengaruhi individu atau organisasi untuk mencapai urutan hasil dalam urutan tindakan yang setia pada sebuah misi. Seorang pemimpin adalah seorang penjual harapan, melalui kejelasan visi dan kekuatan misi. Maka pastikanlah bahwa tindakan kita tidak berorientasi kepada kepentingan yang bukan bagi kebaikan yang kita pimpin.

Perlu disadari bahwa bagi seorang pemimpin – menjadi yang dipercaya adalah hadiah yang lebih baik dari apapun. Kepercayaan yang diberikan oleh anggota organisasi kepada seorang pemimpin datang dari perasaan terpastikan dalam mempercayakan proses memimpin pencapaian tujuan bersama kepadanya. Untuk itu, siapapun akan mencapai kepantasan sebagai seorang pemimpin, bila ia membiasakan dirinya untuk meninggikan orang lain, tanpa merendahkan dirinya sendiri.

Gaya-gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah cara pendekatan dan memberikan arahan, melaksanakan perencanaan, dan memotivasi orang. Kurt Lewin (1939) memimpin sekelompok peneliti untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang berbeda. Awal kajian ini telah didirikan dan sangat berpengaruh besar terhadap tiga gaya kepemimpinan. Menurut US Army Handbook (1973) ketiga gaya kepemimpinan tersebut adalah :
  • Otoriter atau otokratis
  • Partisipatif atau demokratis
  • Delegative atau bebas memerintah

  • Otoriter atau Otokratis

Saya tidak mau tahu, pokoknya Anda berdua...

Gaya ini digunakan oleh pemimpin yang menginginkan karyawannya melakukan apa yang mereka inginkan, tanpa mau mendengarkan saran. Pengikut gaya ini suka berteriak, mengancam dan mencaci-maki karyawannya.

Gaya otoriter ini sebaiknya tidak digunakan. Jika Anda memiliki waktu dan ingin mendapatkan komitmen dan motivasi karyawan, maka Anda lebih baik menggunakan gaya partisipatif.

  • Partisipatif atau Demokratis

Mari kita bekerja sama untuk menyelesaikan ini.

Gaya ini melibatkan pemimpin serta satu atau lebih karyawannya dalam proses pengambilan keputusan (menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya). Namun, pemimpin yang mempunyai otoritas pengambilan keputusan akhir. Menggunakan gaya ini bukan merupakan tanda kelemahan, justru memperlihatkan kekuatan Anda dalam menghormati karyawan.

Gaya ini menempatkan Anda di satu bagian, dan karyawan Anda di bagian lain. Artinya seorang pemimpin tidak harus mengetahui segala hal – karena telah mempekerjakan karyawan yang banyak dan terampil. Keuntungan mennggunakan gaya kepemimpinan ini adalah memungkinkan karyawan untuk menjadi bagian dari tim dan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik.

  • Delegative atau gratis memerintah

Anda memperbaiki masalah sementara saya pergi.

Dalam gaya ini, seorang pemimpin membuka kemungkinan bagi karyawannya untuk membuat keputusan. Namun, pemimpin tetap bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang dibuat. Karyawan menganalisis situasi dan menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana untuk melakukannya. Pemimpin tidak dapat melakukannya semuanya. Pemimpin harus menetapkan prioritas dan melimpahkan tugas tertentu.

Pengaruh

Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap iklim kerja. Kondisi iklim kerja akan mempengaruhi kondisi motivasi dan semangat kerja karyawan. Jika gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang dihadapi dalam organisasi atau unit kerja, maka akan membuat iklim kerja menjadi kondusif, dan pada akhirnya akan memberi motivasi yang tinggi bagi karyawan untuk memberikan yang terbaik dalam mencapai target kerja (bahkan memberikan extra ordinary atau discretionary efforts).

Survei yang pernah dilakukan di Hay Group bekerjasama dengan Majalah SWA, faktor yang signifikan berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan karyawan dalam menghasilkan kinerja tinggi (engaged performance) di antaranya aspek kepemimpinan, yang di dalamnya juga terkait dengan aspek komunikasi dan arahan dari pimpinan ke seluruh anggota organisasi atau unit kerja.

Survei lain yang dilakukan oleh salah satu consulting firm global juga menyatakan bahwa naik turunnya iklim kerja sebesar 70% dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, dan kemudian naik turunnya kinerja sebesar 30% dipengaruhi oleh iklim kerja. Jadi, jika mau memperbaiki kinerja 30% lebih tinggi, cukup dengan memperbaiki iklim kerja, dan gaya kepemimpinan (dengan catatan faktor-faktor lain dianggap tetap atau stabil).

Hal-hal itu semua menunjukkan bagaimana kritikalnya peran pemimpin di setiap lapisan organisasi dalam menentukan motivasi karyawan, melalui iklim kerja yang diciptakannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Judul : Leadership Style

Alamat : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.nwlink.com/~Donclark/leader/leadstl.html&sa=X&oi=translate&resnum=1&ct=result&prev=/search%3Fq%3Dstyle%2Bof%2Bleader%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG

Penulis : Donclark

2. Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Semangat Kerja Karyawan
Alamat : http://www.portalhr.com/klinikhr/strategis/4id730.html
Penulis : Christian Siboro
3. Judul : Kepemimpinan yang Efektif

Alamat : http://www.mtsuperclub.com/

Penulis : Mario Teguh

ANNISA ANAK INDIGO

kalo ditanya apa maksud dan arti atau makna serta definisi dari istilah Indigo itu saya juga belum paham..Jadi ditulisan ini saya cuma pengen sharing doang...

Awalnya saya biasa saja saat tahu ada anak atau orang yang bisa melihat sesuatu dimasa depan. Ya bisa dibilang macam madame Laurent n kerabat-kerabat seprofesinya lah.. tapi saat tahu annisa dengan kelebihannya yang bisa berbicara dengan 3 bahasa itu.. saya kaget dan terheran-heran luar biasa... Woow..!!

Saya pernah melihat tayangan di televisi tentang foto aura.. Pastinya saat ini hanya ada di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia.. Saya jadi penasaran, apakah Annisa-gadis cilik Indigo- pernah foto aura juga hingga terdeteksi bahwa ia memiliki aura berwarna nila (arti dari Indigo itu sendiri)??

Whatever lah.. mau difoto atau gak yang penting saya salut ma Annisa dengan semua kelebihannya itu.. Hingga saya punya mimpi kepengen punya anak Indigo. Tapi Indigo yang cerdas seperti Annisa ini.. bukan yang bisa baca (ngeramal maksudnya) masa depan. Kan serem tu..

Nah, yang jadi permasalahannya adalah Anak Indigo dimata Islam.. Disalah satu blog, saya membaca tentang pendapat salah satu Ustadz yang mengatakan bahwa Indigo :

  1. Berasal dari keturunan yang masih memberlakukan sirik, misalnya menyimpan keris yang dianggap memberi berkah dsb atau memelihara benda pusaka lainnya.
  2. Turunan dari Kakek, pokoknya ada keturunan keluarga yang juga indigo.
  3. Tidak Turunan tapi Jin mencoba untuk mengikuti anak tsb.

Indigo itu adalah salah satu cara Iblis, syetan, jin dan teman2nya untuk menjerumuskan kita ke lubang neraka. Kenapa begitu? Karena akhirnya manusia lebih percaya kepada mereka yang dapat meramal masa depan, percaya kepada benda yang dianggap berkhasiat menghilang penyakit-lah, terlihat cantik setelah dibukakan Aura-lah dsb pokoknya gak jauh2 dengan masalah keinginan manusia di dunia yg ingin terlihat terpandang, hebat, keren dsb.

Saya sempat merinding juga.. Apalagi saya sangat menginginkan mempunyai anak macam Annisa.. Tapi kalau tahu begitu asal muasalnya, jadi urung niat saya..

Elizabeth Green, pengarang dan dosen mengungkapkan bahwa “Mereka memiliki dasar spiritual yang sangat tinggi. Tidak religius, tetapi spiritual.... Mereka mempunyai perasaan yang dapat mengetahui adanya kekuatan yang lebih tinggi.”

Menurut Gary Zukave, “Kita sedang berada di tengah-tengah besarnya perubahan kesadaran manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan perubahan pada kesadaran umat manusia ini akan menata ulang apa yang akan dilakukan oleh manusia. Perubahan itu menata ulang jutaan individu dan, menurut saya, dalam beberapa generasi saja, ia akan menata ulang seluruh pengalaman umat manusia. Dan dengan demikian, perubahan itu akan melahirkan anak-anak dalam lingkup persepsi baru yang lebih luas, dan perubahan itu akan memperbesar persepsi mereka yang sedang menjalani kehidupan di dunia ini….Peristiwa besar itu bukanlah kemunculan Anak-Anak Indigo, tetapi kelahiran sebuah dunia Indigo.”

Jadi apakah dunia ini akan dipenuhi dengan anak-anak Indigo?? Apakah dunia yang kita sayangi ini juga akan dipenuhi oleh anak-anak yang diikuti oleh para jin sehingga menjadi anak Indigo??

Who’s know?? Yup, semua rahasia Allah.. Gak satu orang pun yang tahu akan semua kehendaknya..