Jumat, 31 Oktober 2008

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP IKLIM KERJA DAN SEMANGAT KARYAWAN

Kepemimpinan adalah sebuah proses mempengaruhi individu atau organisasi untuk mencapai urutan hasil dalam urutan tindakan yang setia pada sebuah misi. Seorang pemimpin adalah seorang penjual harapan, melalui kejelasan visi dan kekuatan misi. Maka pastikanlah bahwa tindakan kita tidak berorientasi kepada kepentingan yang bukan bagi kebaikan yang kita pimpin.

Perlu disadari bahwa bagi seorang pemimpin – menjadi yang dipercaya adalah hadiah yang lebih baik dari apapun. Kepercayaan yang diberikan oleh anggota organisasi kepada seorang pemimpin datang dari perasaan terpastikan dalam mempercayakan proses memimpin pencapaian tujuan bersama kepadanya. Untuk itu, siapapun akan mencapai kepantasan sebagai seorang pemimpin, bila ia membiasakan dirinya untuk meninggikan orang lain, tanpa merendahkan dirinya sendiri.

Gaya-gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah cara pendekatan dan memberikan arahan, melaksanakan perencanaan, dan memotivasi orang. Kurt Lewin (1939) memimpin sekelompok peneliti untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang berbeda. Awal kajian ini telah didirikan dan sangat berpengaruh besar terhadap tiga gaya kepemimpinan. Menurut US Army Handbook (1973) ketiga gaya kepemimpinan tersebut adalah :
  • Otoriter atau otokratis
  • Partisipatif atau demokratis
  • Delegative atau bebas memerintah

  • Otoriter atau Otokratis

Saya tidak mau tahu, pokoknya Anda berdua...

Gaya ini digunakan oleh pemimpin yang menginginkan karyawannya melakukan apa yang mereka inginkan, tanpa mau mendengarkan saran. Pengikut gaya ini suka berteriak, mengancam dan mencaci-maki karyawannya.

Gaya otoriter ini sebaiknya tidak digunakan. Jika Anda memiliki waktu dan ingin mendapatkan komitmen dan motivasi karyawan, maka Anda lebih baik menggunakan gaya partisipatif.

  • Partisipatif atau Demokratis

Mari kita bekerja sama untuk menyelesaikan ini.

Gaya ini melibatkan pemimpin serta satu atau lebih karyawannya dalam proses pengambilan keputusan (menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya). Namun, pemimpin yang mempunyai otoritas pengambilan keputusan akhir. Menggunakan gaya ini bukan merupakan tanda kelemahan, justru memperlihatkan kekuatan Anda dalam menghormati karyawan.

Gaya ini menempatkan Anda di satu bagian, dan karyawan Anda di bagian lain. Artinya seorang pemimpin tidak harus mengetahui segala hal – karena telah mempekerjakan karyawan yang banyak dan terampil. Keuntungan mennggunakan gaya kepemimpinan ini adalah memungkinkan karyawan untuk menjadi bagian dari tim dan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik.

  • Delegative atau gratis memerintah

Anda memperbaiki masalah sementara saya pergi.

Dalam gaya ini, seorang pemimpin membuka kemungkinan bagi karyawannya untuk membuat keputusan. Namun, pemimpin tetap bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang dibuat. Karyawan menganalisis situasi dan menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana untuk melakukannya. Pemimpin tidak dapat melakukannya semuanya. Pemimpin harus menetapkan prioritas dan melimpahkan tugas tertentu.

Pengaruh

Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap iklim kerja. Kondisi iklim kerja akan mempengaruhi kondisi motivasi dan semangat kerja karyawan. Jika gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang dihadapi dalam organisasi atau unit kerja, maka akan membuat iklim kerja menjadi kondusif, dan pada akhirnya akan memberi motivasi yang tinggi bagi karyawan untuk memberikan yang terbaik dalam mencapai target kerja (bahkan memberikan extra ordinary atau discretionary efforts).

Survei yang pernah dilakukan di Hay Group bekerjasama dengan Majalah SWA, faktor yang signifikan berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan karyawan dalam menghasilkan kinerja tinggi (engaged performance) di antaranya aspek kepemimpinan, yang di dalamnya juga terkait dengan aspek komunikasi dan arahan dari pimpinan ke seluruh anggota organisasi atau unit kerja.

Survei lain yang dilakukan oleh salah satu consulting firm global juga menyatakan bahwa naik turunnya iklim kerja sebesar 70% dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, dan kemudian naik turunnya kinerja sebesar 30% dipengaruhi oleh iklim kerja. Jadi, jika mau memperbaiki kinerja 30% lebih tinggi, cukup dengan memperbaiki iklim kerja, dan gaya kepemimpinan (dengan catatan faktor-faktor lain dianggap tetap atau stabil).

Hal-hal itu semua menunjukkan bagaimana kritikalnya peran pemimpin di setiap lapisan organisasi dalam menentukan motivasi karyawan, melalui iklim kerja yang diciptakannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Judul : Leadership Style

Alamat : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.nwlink.com/~Donclark/leader/leadstl.html&sa=X&oi=translate&resnum=1&ct=result&prev=/search%3Fq%3Dstyle%2Bof%2Bleader%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG

Penulis : Donclark

2. Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Semangat Kerja Karyawan
Alamat : http://www.portalhr.com/klinikhr/strategis/4id730.html
Penulis : Christian Siboro
3. Judul : Kepemimpinan yang Efektif

Alamat : http://www.mtsuperclub.com/

Penulis : Mario Teguh

Tidak ada komentar: